Etika Iklan Royale Soklin Superlatif di Pasar Berkembang
DOI:
https://doi.org/10.63822/7rhvbv62Keywords:
Etika periklanan, Royale Soklin, puffery, Persepsi KonsumenAbstract
Di tengah pertumbuhan pasar digital di negara berkembang, iklan hiperbolik tanpa dasar faktual dapat melemahkan kepercayaan konsumen dan menimbulkan risiko reputasi merek. Hal ini dapat memberikan prasangka bahwa suatu kelebihan produk memicu ketertarikan pada konsumen, namun dibalik itu bisa menjadi tolak suatu produk , Pada kondisi ini, pelaku iklan harus menerapkan Etika Periklanan yang menjadi pedoman yaitu Etika Periklanan Indonesia. Salah satu iklan produk deterjen "Royale Soklin Sachet" yang menggunakan slogan "wangi mewah enggak ada duanya" dengan metode penelitian kualitatif jenis studi literatur. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa mesikpun klaim superlatif secara hukum dapat digolongkan sebagai puffery, review ini menimbulkan dalam segi etika melanggar karena diragukan untuk mengetahui verifikasi kebenarannya
Downloads
References
Federal Trade Commission (FTC). (2020). Advertising and Marketing on the Internet: Rules of the Road. Retrieved from https://www.ftc.gov/tips-advice/business-center/guidance/advertising-marketing-internet-rules-road
Adinda Ayu Puspita Kuncoro & M. Syamsyudin. (2024). Perlindungan Konsumen terhadap Overclaim Produk Skincare. Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia
Rafyanka Ivana Putri Ngabito. (2024). Analisis Pertanggungjawaban Hukum terhadap Pengedaran Produk Skincare yang Terbukti Overclaim. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Gorontalo.
Akmal, H. F., Ersadewa, D. T., & Rahmawati, D. (2024). Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia dalam Iklan Marina Hand Body Lotion. Jurnal Audiens, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.18196/jas.v5i1.265
Praditya, R. D., Ramadhani, D. A., Pamungkas, A. H. A. A., & Muktaf, Z. M. (2025). Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia dalam Iklan Dancow 1+ Imunonutri . Jurnal Audiens, 6(2), 286–294. https://doi.org/10.18196/jas.v6i2.562
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Isaac Ibrahim Molfi, Alief Rahman Juliansyah, Daniel Handoko (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.