Agama dalam Perspektif Perdamaian
DOI:
https://doi.org/10.63822/j1a14570Keywords:
Agama, PerdamaianAbstract
Peran agama dalam membentuk dan memelihara perdamaian global telah menjadi topik diskusi yang signifikan dalam berbagai kajian lintas disiplin, mulai dari teologi, sosiologi, hingga hubungan internasional. Meski kerap kali dikaitkan dengan konflik dan kekerasan dalam sejarah kemanusiaan, agama sejatinya mengandung nilai-nilai universal yang mendorong solidaritas, keadilan sosial, rekonsiliasi, dan non-kekerasan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara kritis peran agama sebagai instrumen perdamaian dalam konteks kontemporer yang sarat konflik identitas, polarisasi sosial, dan kekerasan struktural. Dengan menelaah teks-teks suci, ajaran etis dari berbagai tradisi agama besar, serta studi-studi empiris tentang inisiatif perdamaian berbasis agama, tulisan ini menegaskan bahwa agama bukan semata-mata produk budaya, melainkan kekuatan moral dan spiritual yang dapat memperkuat kohesi sosial dan membangun ruang dialog lintas perbedaan. Melalui pendekatan multidisipliner, penulis mengajukan kerangka konseptual yang menempatkan agama sebagai aktor normatif dalam resolusi konflik dan pembangunan perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perdamaian yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan lebih berpotensi berakar dalam kehidupan masyarakat karena ia menyentuh dimensi terdalam dari identitas dan motivasi moral individu. Oleh karena itu, peran agama dalam proses perdamaian tidak dapat diabaikan, namun harus dimobilisasi secara konstruktif melalui pendidikan, dialog antariman, dan kolaborasi lintas sektoral.
References
Appleby, R. S. (2000). The Ambivalence of the Sacred: Religion, Violence, and Reconciliation. Rowman & Littlefield.
Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means: Peace and Conflict, Development and Civilization. SAGE Publications.
Lederach, J. P. (1997). Building Peace: Sustainable Reconciliation in Divided Societies. United States Institute of Peace Press.
Philpott, D. (2007). Religion, reconciliation, and transitional justice: The state of the field. In The Politics of Past Evil: Religion, Reconciliation, and the Dilemmas of Transitional Justice (pp. 47-70). University of Notre Dame Press.
Smock, D. R. (Ed.). (2002). Interfaith Dialogue and Peacebuilding. United States Institute of Peace Press.
Volf, M. (1996). Exclusion and Embrace: A Theological Exploration of Identity, Otherness, and Reconciliation. Abingdon Press.
Esack, F. (1997). Qur’an, Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity against Oppression. Oneworld Publications.
Kung, H., & Kuschel, K.-J. (Eds.). (1993). A Global Ethic: The Declaration of the Parliament of the World’s Religions. Continuum.
Swidler, L. (2013). The Age of Global Dialogue. Wipf and Stock Publishers.
Marshall, K., & Hayward, S. (2015). Women, Religion, and Peacebuilding: Illuminating the Unseen. United States Institute of Peace Press.
Little, D., & Appleby, R. S. (2004). A moment of opportunity? The promise of religious peacebuilding in an era of religious and ethnic conflict. In H. Coward & G. S. Smith (Eds.), Religion and Peacebuilding (pp. 1-26). State University of New York Press.
United Nations. (2019). Plan of Action to Safeguard Religious Sites: In Unity and Solidarity for Safe and Peaceful Worship. United Nations Alliance of Civilizations.
Qur’an al-Karim. Surah Al-Mumtahanah: 8; Surah Al-Anbiya: 107.
Bible. Matthew 5:44; Luke 6:27–36.
Tripitaka. (Ajaran Buddha tentang Ahimsa dan Empati).
Bhagavad Gita. (Konsep Ahimsa dan Dharma).
Analytical references from multiple articles, reports, and academic papers focusing on peacebuilding, interfaith dialogue, and religious ethics in conflict resolution.
.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Faridah, Mat Rokim, Sutomo (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.